Jangan
kau ganggu hidupku lagi
Sudah
jelas kini yang kau mau, kau sakiti hati ini tuk kesekian kali memang ku cinta
namun tak begini
Dimana
arti sebuah kesetiaan bila hanya dalam kata-kata
Ku
coba untuk bertahan, namun aku tak sanggup
Terserah
kali ini sungguh aku takkan peduli
Ku
tak sanggup lagi jalani cinta denganmu, biarkan kusendiri tanpa bayang-bayangmu
lagi
Ku
tak sanggup lagi mulai kini terserah..
(Terserah,
lagu Glenn Fredly)
Sebait lagu ini mengingatkanku
pada masa itu, moment dimana ku meretas jalan dengan seseorang yang pada
akhirnya jalan itu tak selamanya mulus, teringat kembali awal memori indah yang
kemudian berakhir dengan luka, luka itu masih terasa hingga kini.
Ku fikir kita kan bersama
menjalani asa hingga perhentian suci menyatukan kita bersama dalam langkah suci
dengan keridhoan illahi. Semua telah ku berikan yang terbaik dan terindah
padamu, tapi yang ku terima adalah “air tuba”.
Pernahkah kau sedikit saja
berfikir betapa lelahnya aku, lelah atas semua perlakuanmu
pernahkan kau sedikit saja
merenungi kesalahanmu,kesalahan yang kau buat dibelakangku
pernahkah kau sedikit saja
menyadari semua yang ku berikan padamu, ku berikan yang terbaik dan terindah
pernahkan kau sedikit saja
mentafakuri ketika ku memaafkanmu, memaafkan semua salahmu
semestinya kesetiaan itu bukan
hanya sekedar kata-kata dari bibir belaka dan lidah tak bertulang saja,
kesetiaan itu selayaknya datang dari ruang hati terdalam penuh kesadaran. Jika
kau ingin memberi, berilah aku yang terbaik dan terindah, jangan memberi bualan
palsu penuh rekayasa, bualan yang tak bersubstansi jauh dari estetika realita.
Layakkah aku terus meretas
jalan ini bersamamu, sementara ucapmu bertolak belakang dengan realita penuh
bualan palsu, kini ku rasakan lelah hati ini menyaksikan segala sikap dan
perlakuanmu dibelakangku, kau hianati hatiku dan menggenggam sebentuk hati yang
lain disaat kau berada jauh dariku.
Kalau boleh aku mengatakan
bahwa “kamu tak tahu diri”, terserah kali
ini sungguh aku takkan peduli, ku tak sanggup lagi, biarkanlah ku sendiri tanpa
bayang-bayangmu lagi, ku tak sanggup lagi mulai kini terserah.