Hukum dasar kehidupan adalah keindahan,
cadar misteri menutupi jiwa-jiwa
sehingga yang tampak adalah keindahan yang terlupa, bukan karna dunia itu
sendiri yang tak menyenangkan, tapi jiwalah yang telah tertutup cadar sehingga tak nampak keindahan yang
hakiki. Cadar yang menutupi jiwa selayaknya disingkap tak perlu terurai,
karena keindahan adalah kehidupan itu sendiri.
Membiarkan cadar penutup jiwa yang terus terurai akan membatasi hati untuk
menolak keindahan itu sendiri, setiap langkah hanya menjadi debu yang terhempas
angin tak berbekas, menjadi noktah hitam mengelamkan jiwa dalam noda yang tak
berkesudahan. Noda itu pada akhirnya akan mentupi keindahan sehingga keindahan
menjadi terlupa.
Cahaya penerang kehidupan akan terasa
seakan tak memberi sinarnya ketika jiwa ini diselubungi oleh kelamnya suasana
hati. Embun yang menghiasi pagi akan terasa tak menyegarkan. Kicauan burung
yang terlantun dengan kemerduannya seakan tak terdengar dari suara-suara
kehidupan. Wajah- wajah jaman tak terlihat seperti biasanya karna jiwa telah
ditenggelamkan dalam suasana hati yang tak menyenangkan.
Cadar yang
menutupi jiwa akan menghempaskan semua rasa keindahan, akan terus mengekang
setiap langkah untuk menggapai kebahagiaan hakiki yang pada akhirnya tetap
berpijak pada keindahan yang terlupa…
Wallohu
‘alam bi shawab.