Tempat Berbagi Cerita, Humor, Ilmu Pengetahuan Dan File

GAMBAR, PROFILE, MENU DROP DOWN

Selasa, 31 Juli 2012

HARI INI DAN CERMINAN MASA DEPAN




Malam ini waktu menunjukan pukul 22.39 WIB, padahal dari tadi aku berusaha memejamkan mata untuk beristirahat menyambut esok hari tapi tetap saja mataku tak hendak untuk tertidur lelap, malah mataku seolah mengiringi khayalanku yang tak berkesudahan. Bahkan beberapa jam telah berlalu, tetap saja mata ini seolah enggan untuk beristirahat.

Entahlah.. mungkin benakku telah dipenuhi oleh khayalan tentang masa depan yang tak tahu akan seperti apa jadinya, karena sejatinya tiadalah orang yang tahu tentang perjalanan hidupnya yang telah di-skenariokan Allah Swt.

Masih teringat ketika masa-masa dikampus dulu, ku teringat pernah mengikuti acara seminar yang diadakan oleh kampus tapi aku lupa tema-nya, yang jelas waktu itu pembicaranya adalah seorang syeikh kenamaan dari Iran, tepatnya Syeikh Ayatollah Amaini. Berdasarkan biografinya bahwa syeikh tersebut adalah saudara dari Syeikh Ayatollah Khumaini atau yang kita kenal adalah Imam Khomaini yang menegakan pilar-pilar islam di tanah Iran dengan gerakannya yang dikenal dengan Reformasi Islam Iran.

“Apa yang kita lakukan hari ini maka akan berlaku dimasa depan”, itulah ucap Syeikh Ayatollah Amaini yang masih ku ingat hingga kini. Bahkan lebih jauh lagi aku menemukan ungkapan yang tak kalah menariknya dari ungkapan tadi. __adalah Sydney Banks dalam bukunya yang berjudul The Missing Link Reflections On Philosophy and Spirit, mengungkapkan; apa yang kita tanam itulah yang akan kita petik.

Sejenak ku berdiam diri tanpa suara, sambil bernafas dan memacu gerak fikirku mencoba menterjemahkan secara kontekstual dua ungkapan dari kedua tokoh tersebut, menterjemahkan dengan seksama untuk menghadirkan pencerahan dalam kehidupan, ya kehidupan sekarang dan yang akan datang.

Sekian jam waktu berlalu, akhirnya ku menemukan pencerahan. __untuk saat sekarang, ku membutuhkan kearifan dalam berfikir, ternyata untuk menemukan kearifan itu tiadalain dengan cara meningkatkan kesadaran diri. Kesadaran diri akan didapat dalam rasa syukur pada Allah Swt atas segala yang telah terdapat dalam kehidupan. Rasa syukur memiliki efek yang sangat luar biasa pada jiwa atau bathin kita, mampu membuka fikiran kita, melapangkan jalan fikiran untuk memasuki kearifan dan kesenangan hati. Bahkan didalam Alquran, Allah Swt menjanjikan; bagi siapa saja yang bersyukur akan menambahkan kesenangannya.

Sedangkan untuk masa yang akan datang atau masa depan, ku membutuhkan segala energy yang ada untuk memacu gerak langkah maksimal, tentu saja gerak langkah tersebut kearah yang positive. Menanam benih kebaikan berikhtiar dibarengi dengan doa memohon pada Allah Swt.

Tentu saja memetik itu lebih mudah dari pada menanam, karena memetik sejatinya hanya menikmati. Beda halnya dengan menanam, karena menanam itu membutuhkan proses yang tidak singkat dan tidak mudah. Belum lagi banyak hambatan yang akan diterima yang siap menghadang yang selayaknya mesti dijalani dan  berusaha mengalahkan semua yang menghadang didepan.

Interpretasi yang kutemukan memberikan arti bahwa hari ini merupakan cerminan masa depan atau masa yang akan datang, menggambarkan dengan seksama hal yang dipetik nanti. Entahlah.. apa yang akan ku petik nati, yang jelas ku akan berusaha menanam agar aku bisa memetik dengan mudah dilahan sendiri. Karena siapa lagi yang akan merubah diri ini selain diri kita sendiri. Allah Swt tidak akan merubah suatu kaum, sebelum kaum tersebut merubahnya dirinya sendri.
Wallahu’alam  bishawab…