Ini bukanlah acara "dies natalies" kampus dan bukan pula mata kuliah psikologi yg menelisik tentang kejiwaan tp bleh-(lah) ku mengelaborasi.
bnyak literatur berbicara spikis, 2 diantaranya "introvert dan ekstrovert". kcenderungan introvert lebih bnyak diam memendam segala permasalahan yang ada dan mencurahkan segalanya dalam bentuk tulisan. sementara ekstrovert; jiwa interactiv mencurahkan segala curahan hati k oranglain melalui lisan.
Apapun itu ku merasa tak ada lagi ruang terbaik untuk menuliskan segala yang ada dalam getaran suara hati, ku merasa ini semua menjadi "ilusoir" (sekali lagi ini bukanlah kajian kampus atau para ahli hukum yang sedang beracara dipengadilan).
Ku merasa ini ilusoir dan tak berarti apa-apa bahkan tak sedikitpun ada pencerahan layaknya mata rantai yang hilang,
semua kata-kata yang ku tulis tak dapat merubah sedikitpun jalan fikiran seseorang.
Entah berapa ribu kata telah ku tulis untuk memberikan sedikit pencerahan.
Apalah daya ku berharap semua kembali ke jalur yang sama untuk menyatukan dua persepsi yang dulu pernah kita genggam bersama.
apapun itu, KU TAKKAN MENUNTUT SEMUA KEMBALI SPERTI DLU, KU HANYA BERHARAP MERETAS KEMBALI JALAN YANG SAMA UNTUK SAMPAI DIPERHENTIAN SUCI.
Untuk-nya dengarlah ucapanku "KATA-KATA/TULISAN TIDAK LEBIH HANYALAH SEBUAH BENTUK, JANGAN PERHATIKAN KATA-KATANYA TAPI PERHATIKANLAH APA YANG INGIN DISAMPAIKAN DARI KATA-KATA TERSEBUT".
Biarlah ku tetap menjadi introvert dan seandainya diakhir tulisan ini kau menemukan pencerahan,
maka yakinlah ku tetap berdiri disini.. tetap berdiri disini dan SLU ADA DISINI.