Cerita
atau kisah ini berawal ketika antara aku dan Mawar telah menyatukan dua hati,
semuanya berjalan seperti biasa apa adanya, layaknya orang lain yang sedang
menikmati kondisi dalam suasana penuh kasih dan romansa.
Sebagai
pasangan baru, tentu saja perasaan kasih itu melekat erat terasa. Tapi kondisi
ini mengalami diferensiasi bahkan
bisa disebut kontra flow atau
berlainan arah. Disatu sisi aku menikmati kondisi penuh kasih dengan Mawar,
tapi disisi yang lain dipastikan bakal ada orang yang terluka yaitu Kimi,
karena Kimi-pun memliki perasaan yang sama seperti Mawar, yaitu sama-sama
menyukaiku.
Awalnya
hubungan “relationshift” antara aku dan Mawar, tak pernah diketahui Kimi. Bukan
untuk menutupi hubungan ini tapi ku tak ingin Kimi terluka hatinya, selain itu
juga antara Kimi dan Mawar merupakan sahabat karib. Bahkan ketika kecurigaan Kimi
mulai muncul terhadap Mawar tentang hubungan sama aku, maka Kimi-pun bertanya
dengan rasa penasaran terhadap Mawar.
“Mawar.. kamu
sering telponan sama Ari ???” Tanya Kimi
terhadap Mawar dengan rasa penasaran.
“Iya.. tapi
Cuma temen curhat aja”. Jawab Mawar dengan
nada santai dan menutupi hubungannya denganku.
“Temen curhat
apa temen curhat sih !!??” Tanya Kimi dengan rasa kesal
Singkat
cerita, akhirnya Kimi-pun mengetahui hubungan antara aku dengan Mawar, dengan
tiba-tiba tentu saja Kimi marah-marah ke Mawar, ia mengumbar bahasa ini dan
itu, dan tentu saja tidak hanya berhenti di Mawar, aku-pun menjadi sasaran
tembak kemarahannya.
“ MUNAFIK !!!
tak mengerti perasaan aku ” ucap Kimi
terhadapku.
“Kenapa, apa ada
yang salah denganku ??!!!” jawabku dengan santai dan mencoba tak terbawa
dalam arus temperamental itu.
Aroma
sarkatisme dan temperamental itu layaknya api yang sedang memnghanguskan gedung
bertingkat, karena mulutnya begitu berbisa
dan terus berkomat-kamit mengeluarkan umbaran bahasa
kesana-kemari.
“Apakah aku
dan kamu selama ini membina komitmen,komitmen hubungan, enggakkan??!!” lanjut pertanyaanku pada Kimi dengan intonasi kesal.
“Iya memang
kita gak ada apa-apa”. Jawab Kimi.
Kemudian ia-pun melanjutkan ucapanya,
“Tapi
tolonglah hargai perasaan aku, aku tuch suka sama kamu, sementara sekarang ini
kamu hubungan sama teman karib aku, bisa gak sih jangan hubungan sama temen
karib aku. Si Mawar Bilangnya Cuma temen curhat tapi realitanya ada hubungan
pacaran. MUNAFIK !!!.. dua-duanya MUNAFIK !!! “ ucap Kimi dengan penuh amarah.
Jika
aku menelisik tentangku dengan Mawar, bahwa memang betul Mawar itu temannya Kimi,
tapi antara aku dan Mawar memilki perasaan yang sama, artinya mawar suka
padaku, akupun sebaliknya, menyukai mawar.
Apalah
mau dikata, inilah namanya sayang. Terkadang tak memperdulikan siapapun, memang
betul Kimi dan Mawar merupakan sahabat karib. “Ya mau gimana lagi, aku juga suka ke kamu, sayang dan cinta ke kamu”
ucap Mawar padaku.
Akhirnya,
antara aku dan Mawar menjalani kisah ini, walaupun Kimi masih sering marah-marah
terhadap Mawar.
@Untuk
Mawar, aku ingin mengatakan:
__Bersikaplah
dengan baik terhadap kimi, jangan layani ketika kimi marah, bersabarlah sayang
karena sabar itu termasuk pembendaharaan surga. Yakinlah pada Allah Swt, bahwa
hati ini tetap istiqomah. Berdoalah pada Allah Swt, agar senantiasa menyatukan
kasih kita dalam buaian penuh kasih sayang dan ridho ilahi untuk menjalani
kesucian kasih ini, hingga akad mitsaqan ghalidzan menyatukan kita dalam
membina keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah.
@Untuk
Kimi, aku ingin mengatakan:
__Aku dan kamu
memang tak pernah ada hubungan atau komitmen apapun bahkan aku tak pernah
memberimu ucap janji penuh harap untuk kamu, aku tahu kamu suka padaku. Tapi
apalah daya takdir ilahi telah menuliskan kita untuk tetap menjadi sahabat, ya sahabat. Jangan pernah
bersedih karena pasti ada hikmah terdalam dibalik semua ini, inilah rahasia
Allah yang memiliki makna dan jalan terbaik untuk hambanya. Doaku terbaik
untukmu.