ENTAH apa
yang terjadi dengan hatiku, semua yang terjadi menyita segala fikir yang ada,
dalam realita yang berada tepat di hadapanku, ku berusaha sekuat tenaga
menguatkan dinding pertahananku. Memfilter segala bualan tak semanis madu.
Kaki membawa melangkah untuk mencoba melarutkan
diri sejenak dalam suasana kabut puncak, diatas ketinggian ini ku buka mata,
melihat luasnya dunia ini, tapi tak seluas dengan apa yang terjadi dengan
hatiku. Masih INGATKAH BAHWA AKU ADALAH
MANUSIA BIASA yang tak pernah luput dari semua rasa dijiwa, yang terkadang
merasa teriris, cobalah hadirkan sisi kebijaksanaan dan mulailah membuka
fikiran supaya lebih mendalami keadaanku. Adakah
kesalahan dari ucapku ini ??
Dari sisi kemanusiaan, adalah wajar setiap orang
merasa teriris tapi itu bukanlah menjadi ruang untuk merusak keyakinanku, ini
adalah ekspresi jiwa yang mencari jawaban dari semua ucap kata yang berhamburan
dari berbagai arah. Mencoba bertanya bukan berarti keyakinan menjadi luntur
tapi berusaha mencari jawaban akan kebenaran. Rosul Allah swt, yaitu Ibrahim Alaihissalam berucap : “berfikir tentang
sesuatu berarti bertanya tentang sesuatu, bertanya tentang sesuatu berarti
mencari jawaban tentang sesuatu, mencari jawaban tentang sesuatu berarti
mencari kebenaran tentang sesuatu”. Adakah
salah jika bertanya ??
Jangan pernah menilai dari sisi atau kulit
luarnya saja karena yang ada di dalam masih sempurna, SANGAT SEMPURNA. Mulailah
membuka sisi kebijaksanaan bathiniyah, kemudian “Tanyalah pada hati tentang
cinta itu, itu adalah kesaksian yang tidak dapat menerima sogokan, jangan
pernah menanyakan semuanya pada mata karena mata suka menyembunyikan apa yang
sebenarnya terjadi”. Tahukah akan kata-kata dari ulama besar pengarang berbagai
kitab, yaitu Syeikh Az-Zunurzi, di dalam kitab ta’lim muta’lim, beliau berucap:
“Jangan pernah menanyakan pada mata karena
mata adalah panah beracun dari panahnya iblis”.
Hari ini, esok dan hari yang akan datang,
langkah ini akan tetap berada pada jalur yang sesuai cita dan asa, keterwakilan
hati menjadi bagian penopangan dari segala perasaan dan asa dijiwa. YAKINLAH BAHWA HARI INI, ESOK DAN HARI YANG
AKAN DATANG, LANGKAH INI MASIH BERPEGANG PADA KEYAKINAN KATA HATI DAN KOMITMEN
TERBAIK DAN TERINDAH. Menyikapi semuanya dengan kebijaksanaan adalah hal
terbaik, tanpa harus melarutkan diri dalam ruang kesalah-pahaman yang takkan
berarti apa-apa, bahkan lebih cenderung menghancurkan, kesalah-pahaman hanya
menyesakan dada, merusak logika dan meruntuhkan sendi-sendi kebijaksanaan dalam
diri.
Untuk itulah ku bertanya, bukan mencari ruang
untuk kesalah-pahaman tapi mencari ruang untuk kebenaran sejati, yang mampu
menopang keyakinan sebuah cita dan asa.
Alyakinu laa yuzaalu
biss syak “keyakinan tidak dapat dihapus oleh keraguan”