Tempat Berbagi Cerita, Humor, Ilmu Pengetahuan Dan File

GAMBAR, PROFILE, MENU DROP DOWN

Sabtu, 25 Mei 2013

SO WHAT !!!


ENTAH  apa yang terjadi dengan hatiku, semua yang terjadi menyita segala fikir yang ada, dalam realita yang berada tepat di hadapanku, ku berusaha sekuat tenaga menguatkan dinding pertahananku. Memfilter segala bualan tak semanis madu.

Kaki membawa melangkah untuk mencoba melarutkan diri sejenak dalam suasana kabut puncak, diatas ketinggian ini ku buka mata, melihat luasnya dunia ini, tapi tak seluas dengan apa yang terjadi dengan hatiku. Masih INGATKAH BAHWA AKU ADALAH MANUSIA BIASA yang tak pernah luput dari semua rasa dijiwa, yang terkadang merasa teriris, cobalah hadirkan sisi kebijaksanaan dan mulailah membuka fikiran supaya lebih mendalami keadaanku. Adakah kesalahan dari ucapku ini ??

Dari sisi kemanusiaan, adalah wajar setiap orang merasa teriris tapi itu bukanlah menjadi ruang untuk merusak keyakinanku, ini adalah ekspresi jiwa yang mencari jawaban dari semua ucap kata yang berhamburan dari berbagai arah. Mencoba bertanya bukan berarti keyakinan menjadi luntur tapi berusaha mencari jawaban akan kebenaran. Rosul Allah swt, yaitu Ibrahim Alaihissalam berucap : “berfikir tentang sesuatu berarti bertanya tentang sesuatu, bertanya tentang sesuatu berarti mencari jawaban tentang sesuatu, mencari jawaban tentang sesuatu berarti mencari kebenaran tentang sesuatu”. Adakah salah jika bertanya ??

Jangan pernah menilai dari sisi atau kulit luarnya saja karena yang ada di dalam masih sempurna, SANGAT SEMPURNA. Mulailah membuka sisi kebijaksanaan bathiniyah, kemudian “Tanyalah pada hati tentang cinta itu, itu adalah kesaksian yang tidak dapat menerima sogokan, jangan pernah menanyakan semuanya pada mata karena mata suka menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi”. Tahukah akan kata-kata dari ulama besar pengarang berbagai kitab, yaitu Syeikh Az-Zunurzi, di dalam kitab ta’lim muta’lim, beliau berucap: “Jangan pernah menanyakan pada mata karena mata adalah panah beracun dari panahnya iblis”.

Hari ini, esok dan hari yang akan datang, langkah ini akan tetap berada pada jalur yang sesuai cita dan asa, keterwakilan hati menjadi bagian penopangan dari segala perasaan dan asa dijiwa. YAKINLAH BAHWA HARI INI, ESOK DAN HARI YANG AKAN DATANG, LANGKAH INI MASIH BERPEGANG PADA KEYAKINAN KATA HATI DAN KOMITMEN TERBAIK DAN TERINDAH. Menyikapi semuanya dengan kebijaksanaan adalah hal terbaik, tanpa harus melarutkan diri dalam ruang kesalah-pahaman yang takkan berarti apa-apa, bahkan lebih cenderung menghancurkan, kesalah-pahaman hanya menyesakan dada, merusak logika dan meruntuhkan sendi-sendi kebijaksanaan dalam diri.

Untuk itulah ku bertanya, bukan mencari ruang untuk kesalah-pahaman tapi mencari ruang untuk kebenaran sejati, yang mampu menopang keyakinan sebuah cita dan asa.  

Alyakinu laa yuzaalu biss syak “keyakinan tidak dapat dihapus oleh keraguan”