Tempat Berbagi Cerita, Humor, Ilmu Pengetahuan Dan File

GAMBAR, PROFILE, MENU DROP DOWN

Rabu, 05 Juni 2013

DIAM BUKAN BERARTI TAK BISA MARAH

Bahasa itu adalah hasil produk dari daya fikir yang sengaja dipola untuk disampaikan, untuk berinteraksi dan bersosialisasi karena sejatinya manusia adalah mahluk sosial. kesejatiaannya itu dibuktikan dengan cara mempererat untuk mengikatkan tali silaturahim (persaudaraan). silaturahim ini menjadi jati diri seorang muslim, Rasulullah saw bersabda: tali persaudaraan itu digantungkan pada arsy, ia berkata: Barang siapa yang menyambungku (berbuat baik kepada kerabat), maka Allah akan menyambungnya dan barang siapa yang memutuskan aku, maka Allah pun akan memutuskannya. (Shahih Muslim).

Bahkan lebih jauh lagi, apabila berorientasi pada hadist riwayat Jubair bin Muth`im ra.: Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan hubungan kekeluargaan. (Shahih Muslim)

Rupanya keterangan diatas hanya menjadi isapan jempol belaka, akibat dari ketidakcerdasan(nya) dalam mengolah bahasa yang tak beretika, bahkan cenderung prajudise. kata silaturahim hanya menjadi sebuah justifikasi supaya dirinya dianggap seperti orang baik, sementara itu ucap kata yang terlontar atau bahkan bahasa tubuhnya telah membuktikan misteri keghaiban hatinya yang cenderung menabuh genderang permusuhan.

Katup kesadaran yang telah tertutup pengaruh negatif tak bisa mengontrol kebijaksanaan diri(nya), keyakinan kuat itu menjadi rusak, tapi apapun itu, bahwa itu telah cukup membuktikan qualitas diri(nya) yang cenderung angkuh. sejujurnya orang yang cenderung angkuh itu takkan pernah menemukan kepuasan bathin, bahkan ilmu dan hikmahpun takkan pernah bersatu dengan orang-orang yang sombong (angkuh). Disadari atau tidak bahwa sesungguhnya manusia itu dibentuk berdasarkan keyakinan, apa yang ia yakini itulah dia. terlepas apakah itu karena pengaruh negatif atau apalah Whatever!!!.

Saya ingatkan, semua orang itu punya unsur api, itu artinya manusia memiliki rasa amarah, orang yang cenderung diam dan sabar bahwa sesungguhnya ia sedang mengandalkan unsur air yang ada dalam dirinya, tapi bukan berarti ia tak bisa marah. Selain itu juga, Rosulullah menegaskan: kuwasiatkan lima hal kepadamu; (1) jika engkau didzalimi, jangan berbuat dzalim. (2) jika mereka menghianatimu, janganlah engkau berkhianat. (3) jika engkau dianggap pembohong, janganlah marah. (4) jika engkau dipuji janganlah gembira. (5) jika engkau dicela, kontrolah dirimu.

Saya ingatkan sekali lagi, orang diam itu BUKAN BERARTI TAK BISA MARAH!!! Bisa saja ia membalas LEBIH GILA DARI YANG TAK TERKIRA, kalo mau.